Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan pada hari Senin (3/6/19) bahwa Korea Utara mungkin melanggar resolusi PBB dengan peluncuran rudalnya pada bulan Mei lalu. Akan tetapi, yang terpenting adalah berfokus pada tujuan akhir menuju denuklirisasi.
Pompeo membuat pernyataan tersebut dalam wawancara dengan siaran televisi Sinclair AS, ketika ditanya dalam perjalannya menuju ke Swiss, apakah penembakan rudal Korea Utara melanggar resolusi PBB atau tidak.
Menteri Pompeo menjawab, Korea Utara kemungkinan telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Akan tetapi, yang lebih penting adalah upaya yang telah dilakukan AS untuk terus bernegosiasi dengan Korea Utara, dan juga hubungan antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un demi mencapai denuklirisasi.
Ia menjelaskan bahwa AS tengah menerapkan sanksi yang berat pada Korea Utara untuk mencapai denuklirisasi dan berterima kasih kepada Rusia, China, Jepang dan Korea Selatan yang ikut serta dalam penerapan sanksi tersebut.
Selain itu, Pompeo lebih lanjut mengatakan ia juga tengah berupaya untuk mencari solusi melalui perundingan, agar pemimpin Kim memenuhi komitmennya demi mewujudkan denuklirisasi. Menurutnya, posisi Korea Utara yang berpendapat bahwa senjata nuklir dapat menjamin keamanan negaranya merupakan pemikiran yang tidak benar.