Pemerintah Laos mengumumkan bahwa runtuhnya bendungan pada tahun lalu yang mengakibatkan banyak korban merupakan bencana akibat kelalaian manusia.
Kecelakaan runtuhnya bendungan Laos yang terjadi pada bulan Juli tahun lalu diakibatkan oleh runtuhnya bendungan PLTA Xe-Pian Xe-Namnoy yang dibangun oleh SK Engineering dan Construction asal Korea Selatan. Kecelakaan tersebut menelan sekitar 100 korban jiwa yang dinyatakan tewas atau hilang dan 60 juta orang diungsikan.
Kantor Berita Laos (KPL) mengabarkan pada hari Selasa (28/5/19) bahwa Komite Pemeriksaan Nasional Laos menyimpulkan kecelakaan tersebut tidak boleh dianggap sebagai kecelakaan di luar kelalaian manusia.
Menurutnya, meskipun sebelum bendungan tersebut runtuh pada tanggal 23 Juli tahun lalu, hujan turun dengan deras, namun tinggi air bendungan tidak mencapai tingkatan tertinggi saat mulai mengalami keruntuhan.
Komite itu mengklaim bahwa bendungan tersebut runtuh akibat tanah yang melemah akibat bocornya air bendungan.
Sehubungan dengan pengumuman pihak Laos tersebut, SK Engineering dan Construction membantah bahwa hasil tersebut tidak sesuai dengan hasil pemeriksaan tanah yang dilakukan sebelum dan sesudah kecelakaan serta tidak disertai dengan alasan yang ilmiah dan teknis.