Pusat Studi Nonproliferasi James Martin (CNS) menyatakan keuntungan keamanan yang didapatkan Amerika Serikat dari pembekuan misil Korea Utara tidak sama dengan negara sekutunya, yakni Korea Selatan dan Jepang.
Hal itu diungkapkan dalam sebuah laporan CNS yang diluncurkan pada Selasa (30/4/19) waktu setempat.
Laporan itu menjelaskan, jika Korea Utara membekukan uji coba rudal balistik antar benua milik Korea Utara (ICBM), ancaman langsung untuk AS akan hilang. Namun bagi Korea Selatan dan Jepang, mereka masih berada di dalam area penembakan misil.
CNS menambahkan hal itu membuat perundingan Korea Utara dan AS menjadi rumit.
Menurut CNS, dalam pembekuan misil Korea Utara, ada tiga pilihan, yakni pembekuan peluncuran uji coba, pembekuan penempatan misil baru, dan pembekuan produksi misil. Pilihan itu dapat diterapkan secara masing-masing, serentak bersama, atau bertahap sesuai dengan perkembangan perundingan.
Laporan tersebut menegaskan pembekuan tersebut menguntungkan jika dilaksanakan pada perundingan awal dan perundingan yang dapat diverifikasi selalu berdampak pada pengurangan ketegangan.