Menjelang Konferensi Tingkat Tinggi Korea Selatan dan Amerika Serikat, media-media Korea Utara terus-menerus mengkritik pemerintah Korsel.
Situs propaganda di Korea Utara, Uriminzokkiri pada hari Selasa (9/4/19) menilai rencana Kementerian Unifikasi Korsel untuk perkembangan hubungan antar-Korea tidak realistis, hanya berupa permainan kata belaka.
Uriminzokkiri malah menyalahkan pemerintah Korsel dengan mengatakan bahwa kelakuan otoritas Korsel yang takut akan tekanan AS membuat hubungan antar-Korea tidak dapat berkembang.
Situs tersebut juga mengkritik pemerintah Korsel yang mengumumkan hasil pemeriksaan bersama atas jalan dan jalur kereta api Korut dengan menyebutkan bahwa pemerintah Korsel tidak tahu sopan santun.
Sementara itu, Harian resmi Partai Buruh Korea Utara, Rodong Sinmun lebih keras mengecam Korsel sendirilah yang melanggar deklarasi antar-Korea dengan melakukan latihan militernya.
Hal tersebut dapat dianalisa sebagai bentuk tekanan dari Korut kepada Korsel, mengingat KTT Korsel-AS akan diadakan pada esok hari. Dengan cara ini, Korut meminta kepada Korsel untuk lebih aktif dalam melonggarkan sanksi-saksi AS terhadap Korut.
Sebagian pihak lain menganalisa bahwa Korut meminta Menteri Unifikasi Korsel yang baru agar dapat mengambil tindakan yang lebih maju dalam berbagai bidang kolaborasi antar-Korea.