Wakil Presiden AS Mike Pence membatalkan pidato mengenai pelanggaran hak asasi manusia di Korea Utara, di tengah meningkatnya kritik Pyongyang atas resolusi terkait yang diadopsi AS baru-baru ini.
ABC melaporkan pada hari Sabtu (22/12/18) bahwa Pence dijadwalkan untuk menyampaikan pidato tersebut pada minggu lalu, namun tiba-tiba membatalkannya.
Seorang pejabat pemerintah Washington menjelaskan pembatalan itu terjadi karena isu penjadwalan, namun sumber berita lain menyebutkan hal itu disebabkan oleh kekhawatiran atas potensi konflik dengan Korea Utara dan mengganggu dialog denuklirisasi.
Pembatalan pidato itu tampak sebagai upaya Washington untuk tidak memprovokasi Pyongyang atas isu HAM menjelang kemungkinan pertemuan puncak kedua antara presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Namun ABC menunjukkan kelompok-kelompok hak asasi manusia menyesalkan bahwa langkah itu menjadi tanda pemerintah AS akan melonggarkan beberapa tekanan pada rezim Korea Utara terhadap pelanggaran HAM.