Kementerian Pertahanan Korea Selatan hari Jumat (2/11/18) menyatakan Korea Selatan dan Utara melalui kapal penghubung militer telah berbagi informasi tentang kapal China yang menangkap ikan secara ilegal di Garis Batas Utara (NLL).
Kapal yang menangkap ikan secara ilegal di sekitar NLL kebanyakan adalah kapal dari China. Meskipun belakangan ini jumlahnya berkurang, tetapi sebanyak 40-50 unit kapal diketahui mendatangi kawasan pulau Baengnyeongdo dan Yeonpyeong.
Pertukaran informasi antara dua Korea ini dilakukan pertama kalinya dalam waktu 10 tahun sejak Mei 2008.
Dua Korea saling membagi informasi tentang kapal ilegal berdasarkan Kesepakatan antar-Korea 4 Juni 2004, tetapi menghentikannya pada 2008 karena hubungan dua negara membeku.
Pertukaran informasi tersebut akan dilakukan melalui pesawat telepon dan fax satu atau dua kali sehari dan melaporkan jumlah, lokasi, dan waktu kapal yang menangkap ikan secara ilegal di NLL.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan menjelaskan tindakan tersebut akan membantu dalam pelaksanaan kesepakatan militer antar-Korea 19 September dan melonggarkan ketegangan militer di kawasan NLL.