Voice of America (VOA) pada hari  Jumat (19/10/18) memberitakan bahwa Duta besar Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Kim Sung mengklaim sanksi terhadap Korea Utara membatasi kehidupan rakyat dan hak perkembangan negaranya secara serius.

Kim dalam rapat komite sidang umum PBB bulan September lalu menegaskan bahwa sanksi atas Korea Utara melarang bantuan kemanusiaan seperti obat-obatan dan peralatan X-ray, meskipun barang-barang tersebut sangat dibutuhkan oleh anak-anak dan wanita.

Kim juga menyebut Korea Utara tengah mengalami kesulitan dalam melaksanakan target perkembangan negara akibat sanksi bertubi-tubi dari PBB.

Ia menambahkan bahwa kondisi politik di Semenanjung Korea semakin berubah ke arah positif, namun kondisi ekonomi mereka masih berada dalam keadaan buruk.

Salah seorang delegasi Korea Utara dalam komite militer keamanan internasional mengklaim bahwa Korea Utara memiliki sikap kemandirian dan perkembangan yang kuat dalam mengatasi semua sanksi dan tekanan internasional.

Ia menyebutkan bahwa Korea Utara akan mengatasi sanski secara lebih kuat meskipun sanksi itu berlangsung selama 100 tahun.