Pada hari Selasa(2/10/18) Kantor berita resmi Korea Utara(KCNA) menyatakan bahwa pihaknya juga tidak ingin mengeluarkan deklarasi berakhirnya perang jika AS tidak ingin melakukannya.
Menurut KCNA, berakhirnya perang bukan suatu kado yang diberikan oleh seseorang kepada seseorang lain. Korea Utara menekankan bahwa titik akhir dalam sebuah hubungan pertempuran adalah sangat wajar ketika akan menjalin hubungan yang baru sesuai Pernyataan Bersama 12 Juni.
KCNA menambahkan, deklarasi berakhirnya perang bermanfaat bagi kepentingan Korea Utara, AS maupun negara-negara di Asia Timur yang menginginkan perdamaian di Semenanjung Korea. Namun, deklarasi itu bukan sesuatu yang dapat ditawar dan digantikan dengan langkah denuklirisasi.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho telah kembali ke Pyongyang setelah menyelesaikan jadwal sidang Majelis Umum PBB di New York.
Menteri Ri menyatakan dalam pidato sambutannya di Majelis Umum PBB bahwa pelucutan senjata nuklir sepihak tidak akan berlangsung tanpa kepercayaan terhadap AS.