Facebook menyatakan bahwa jaringan milik perusahaan itu mendapat serangan peretasan, sehingga data pribadi milik 50 juta akunnya berisiko dicuri.
Facebook menjelaskan bahwa mereka mendeteksi pencurian kode masuk digital oleh peretas, kemudian me-log out paksa akun lebih dari 90 juta pengguna demi mengantisipasi risiko tambahan. Selain itu, mereka juga langsung menyampaikan hal tersebut kepada pihak penegak hukum dan meminta langkah lanjutan sesegera mungkin. CEO Facebook Mark Elliot Zuckerberg mengatakan bahwa pihaknya menanggapi isu tersebut dengan sangat serius dan mengambil tindakan semaksimal mungkin yang dapat mereka lakukan.
Kantor berita AP dan Reuters menyampaikan bahwa peretas yang menyerang Facebook itu memanfaatkan kelemahan pada fungsi 'View As' atau 'Lihat Seperti.' Pengguna Facebook dapat menggunakan fungsi tersebut untuk mengonfirmasi tampilan akunnya saat terlihat oleh orang lain.
Akan tetapi, identitas dan lokasi peretas masih belum dapat dideteksi hingga saat ini. Saham milik perusahaan media sosial terbesar itu pun turun 2,6 persen poin pada hari Jumat (28/9/2018).