Gelombang panas yang terus berlanjut hingga berhari-hari di Korea Selatan menambah korban meninggal dunia akibat udara panas.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) menyatakan bahwa sebanyak 35 orang telah meninggal dunia akibat gelombang panas dan sejumlah 2.799 orang lainnya jatuh sakit akibat gelombang panas.
Berdasarkan jenis kelamin, jumlah pasien pria tercatat sebanyak 2.065 orang, 3 kali lipat lebih banyak dari jumlah pasien wanita. Sementara jumlah pasien berusia 65 tahun ke atas mencapai 885 orang.
Penyakit akibat gelombang panas dapat menyerang jika berada di lingkungan udara panas dalam jangka lama, dengan gejala pusing, sakit kepala dan kejang otot. Jika gejalanya parah, pasien dapat meninggal.