Pengadilan Seoul menolak mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Korean Air dan Hanjin Group, Cho Yang-ho, atas penggelapan uang, pajak dan tuduhan lainnya.
Pengadilan Distrik Selatan Seoul pada hari Jumat (6/7/18) menolak mengeluarkan surat perintah penangkapan dan menilai sulit menempatkan Cho dalam tahanan, mengingat tuduhan tersebut masih menjadi bahan perdebatan.
Pihak pengadilan juga berargumen bahwa mereka perlu mengeluarkan jaminan hak pembelaan bagi Cho.
Sebelumnya, jaksa meminta surat perintah penangkapan Cho pada hari Senin (2/7/18) atas kecurigaan bahwa ia menghindari pajak warisan sebesar 50 miliar won dan menggelapkan uang 20 miliar won melalui transaksi antar-afiliasi ilegal.
Jaksa juga menyatakan kecurigaan bahwa Cho mengoperasikan apotek dengan nama pinjaman secara ilegal.
Keluarga Cho terkena rentetan masalah setelah insiden istri dan kedua putrinya melakukan kekerasan fisik dan verbal terhadap staf perusahaan dan orang lain.
Jaksa penuntut juga meminta surat perintah penangkapan untuk istri Cho dan putrinya Cho Hyun-min, namun permintaan itu juga ditolak.