Lembaga Survei Realmeter melakukan jajak pendapat pada 500 orang dewasa (4/5/18) terkait penetapan Hari Ayah Bunda sebagai hari libur nasional tanggal 8 Mei.
Hasilnya 65,8% responden menyetujui penetapan tersebut, 27% menolak, dan 7,2% sisanya menjawab tidak tahu.
Jumlah responden yang menyetujui penetapan Hari Ayah Bunda sebagai hari libur nasional menurun dibandingkan hasil survei tahun lalu yang mencapai 78,4%.
Sebanyak 70,6% responden laki-laki menyatakan setuju, senada dengan 61% responden perempuan dan 59,1% ibu rumah tangga yang juga menyatakan persetujuan.
Menurut Realmeter penurunan tersebut terjadi akibat beban untuk mengunjungi rumah ibu mertua atau melakukan pekerjaan rumah tangga bertambah.
Sementara itu, ada pandangan alternatif untuk menetapkan 'Hari Keluarga' sebagai ganti hari libur nasional dan menghapus 'Hari Anak-anak' dan 'Hari Ayah Bunda.'
Untuk itu, Presiden Moon Jae-in menyatakan akan mempertimbangkan berbagai pandangan mengenai masalah tersebut.