Menurut hasil analisis kemunculan debu ultra halus pada pertenghan bulan Januari dimana langkah penurunan debu ultra halus dikeluarkan oleh pemerintah di Seoul, porsi debu ultra halus yang berasal dari dalam negeri Korea Selatan menunjukkan peningkatan.
Lembaga Penelitian Lingkungan Hidup Nasional Korea Selatan-NIER telah menganalisis kualitas udara selama 4 hari dari pertengahan bulan Januari lalu. Hasilnya menunjukkan debu ultra halus dari luar negeri pada tgl. 15 Januari mencapai 57%, dan debu ultra halus dari dalam negeri mencapai 43%.
Namun, kadar debu ultra halus yang berasal dari dalam negeri Korea Selatan mulai tgl. 16 Januari malah meningkat hingga mencapai 62%.
Menurut NIER, debu ultra halus dari luar negeri pada hari pertama pemeriksaan sebagian besar berasal dari China. Namun, setelah itu, udara tidak bergerak, dan materi penyebab debu ultra halus seperti emisi gas buang kendaraan terus meningkat.
Kementerian Lingkungan Korea Selatan akan membatasi pengoperasian kendaraan diesel yang telah berusia tua di 17 kota, serta menurunkan persentase izin emisi gas buang mobil diesel sampai 8% dari sebelumnya 15% mulai semester kedua tahun ini.