Jumlah penduduk usia produktif mulai usia 15 hingga 64 tahun diperkirakan akan menurun sampai tahun 2026 sebesar 2,18 juta orang akibat rendahnya angka kelahiran dan penuaan usia penduduk.

Kementerian Perekrutan dan Ketenagakerjaan melaporkan hal tersebut di sidang kabinet hari Selasa (19/12/2017). Menurut isi laporan, jumlah penduduk usia produktif 15 tahun lebih mulai tahun 2016 hingga 2026 diperkirakan bertambah sebanyak 2,07 juta orang, jumlah orang yang dapat melakukan kegiatan ekonomi sebesar 2,01 juta orang, dan jumlah yang mendapatkan pekerjaan meningkat 1,9 juta orang. 

Dari sisi tenaga kerja, jumlah penduduk mulai usia 15 tahun lebih bertambah sebanyak 2,07 juta orang, namun jumlah penduduk produktif antara usia 15 hingga 64 tahun berkurang sebesar 2,18 juta orang akibat rendahnya angka kelahiran dan penuaan usia penduduk. 

Rasio partisipasi kalangan wanita di dalam kegiatan ekonomi meningkat sebesar 2,2%, dan rasio perekrutan diperkirakan meningkat 1,4% karena peningkatan jumlah pekerja usia 15 tahun tercatat 1,9 juta orang. 

Kementerian Perekrutan dan Ketenagakerjaan mengusulkan sejumlah kebijakan seperti pemanfaatan tenaga kerja dengan efektif, reformasi sistem pendidikan akibat penurunan penduduk yang bersekolah, dan peningkatan jaringan keamanan sosial menghadapi perubahan struktur pasar tenaga kerja dan industri.