Kementerian Pendidikan Korea Selatan mengumumkan hasil survei mengenai kekerasan di sekolah yang dilaksanakan kepada 3.600.000 siswa mulai kelas 4 SD hingga kelas 2 SMA di seluruh daerah di Korea Selatan.
Hasil survei menunjukkan jumlah rata-rata orang yang mengalami kekerasan di sekolah kurang mencapai 1%, yaitu 0,8%. Jumlahnya mencapai 1,4% di SD, 0,5% di SMP dan 0,4% di SMA. Jumlah kekerasan di SD meningkat 0,1% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara angka di SMP dan SMA tetap sama.
Diantara kekerasan di sekolah, kekerasan verbal tercatat yang paling banyak disusul bully beramai-ramai, kekerasan pada tubuh, dll. Selain itu, ada gangguan lewat internet, pengambilan uang, kekerasan seksual, pemaksaan, dll.
Hasil survei kurang dari 1% mendapat kritik karena berbeda dengan kondisi nyata. Karenanya, Kementeiran Pendidikan mengganti cara survei, yaitu mengurangi survei keseluruhan dari sebelumnya 2 kali menjadi 1 kali setahun, namun menambahkan 1 kali survei sampling yang hanya dilaksanakan kepada 3% dari seluruh siswa.
Untuk jawaban yang lebih jujur, pemerintah akan memperbaiki sistem survei dan kondisi di sekolah.