Kejaksaan dan Badan Intelijen Nasional (BIN) menyatakan bahwa BIN pada masa pemerintahan Lee Myung-bak memberikan alamat e-mail Komite Nobel kepada seorang staf senior sebuah kelompok konsevatif untuk mengirim surat permohonan pembatalan hadiah Nobel untuk mantan presiden Korea Selatan Kim Dae-jung.
Menurutnya, staf kelompok konservatif itu mengirim surat permohonan dalam bahasa Inggris kepada Ketua Komite Nobel melalui email tersebut.
Dengan demikian, BIN pada masa itu diketahui melibatkan diri, baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan, dalam rencana pembatalan pemberian Hadiah Nobel Perdamaian kepada mendiang Kim Dae-jung.
Komite Reformasi BIN belakangan ini menyatakan bahwa pihaknya menemukan bukti bahwa rencana pembatalan pemberian hadiah nobel tersebut dilaporkan kepada mantan ketua BIN Won Sei-hoon.