Di tengah munculnya kemungkinan pertemuan tingkat direktur antara Korea Selatan dan Korea Utara di Konferensi Non-Proliferasi Moskow, Rusia yang akan digelar mulai tgl. 19 Oktober mendatang, ditegaskan telah terjadi pertemuan tingkat Wakil Direktur Kementerian Luar Negeri antara dua Korea di sebuah konferensi internasional di Swiss pada bulan lalu.
Pada tgl. 15 September, Wakil Direktur Jenderal untuk Urusan Amerika Utara Kementerian Luar Negeri Korea Utara, Choe Kang-il menyatakan legitimasi peluncuran rudal Hwasong-12 di Beijing Cina.
Pada waktu itu, Choe kembali ke Korea Utara setelah menghadiri konferensi keamanan di Zermatt, Swiss selama tiga hari mulai tgl. 11 September lalu yang juga diikuti Korea Selatan, AS, Cina, Jepang, dan Rusia.
Di dalam konferensi tersebut, delegasi Korea Utara menyatakan bahwa Pyongyang tidak akan bersedia berdialog apabila AS tidak mengakhiri kebijakan bermusuhan terhadap negara itu.
Korea Utara mengklaim pencabutan kebijakan bermusuhan harus dilaksanakan dengan bentuk aksi, bukan kata-kata, serta semua latihan militer gabungan dan pemberian sanksi harus dihentikan.
Ditambahkannya, dialog antara dua Korea menjadi sia-sia, tidak ada kemajuan karena AS menghalanginya, sehingga mereka tidak berminat pada dialog antara dua Korea. Dia mengancam Cina bahwa keikutsertaan Beijing dalam langkah pemberian sanksi oleh AS malah menyerang diri sendiri.
Sementara, Konferensi Non-Proliferasi Moskow hari Kamis (19/10/2017) mendatang diketahui dihadiri Direktur Jenderal untuk Urusan Amerika Utara di Kementeria Luar Negeri Korea Utara Choe Son-hui, sehingga diperhatikan apakah pertemuan tambahan tingkat direktur dua Korea akan digelar.