Banyak pihak memperkirakan bahwa jika Korea Utara melakukan provokasi tambahan, hal itu akan dilakukan pada hari peringatan pendirian Partai Buruh yang jatuh pada tanggal 10 Oktober atau sekitar tanggal 18 Oktober, saat Partai Komunis Cina menggelar konvensi nasional.
Saat menggelar sidang umum Komite Sentral Partai Buruh, Kim Jong-un telah menegaskan kembali tekadnya untuk mengembangkan nuklir.
Atas kemungkinan terjadinya provokasi tambahan pada hari pendirian Partai Buruh dan konvensi nasional Partai Komunis Cina tersebut, otoritas militer Korea Selatan dan AS meningkatkan status pengawasan.
Sebelumnya, Kim Jong-un juga melakukan perombakan personel Partai Buruh dengan memperkuat kekuasaan adiknya Kim Yo-jong dan Choe Ryong-hae.
Ditampilkannya dua tokoh yang mewakili partai dan urusan ekonomi, yaitu Choe Ryong-hae dan Park Pong-ju, di barisan terdepan daripada Direktur Biro Umum Politik Tentara Rakyat, Hwang Pyong-so, ditafsirkan sebagai upaya Korea Utara untuk mengontrol kondisi ekonomi dalam negeri di tengah penjatuhan sanksi atas negara itu.