Pemerintah membuka sidang tingkat wakil menteri ke-2 di badan-badan terkait untuk membicarakan masalah 'Semut Api Beracun yang Berasal dari Luar' yang disebut sebagai semut pembunuh. 

Dalam sidang yang berlangsung pada hari Selasa (3/10/2017), Kementerian Pertanian,Kehutanan dan Peternakan bertugas sebagai pihak pertama untuk penanganan, dan Kementerian Lingkungan Hidup akan memperlengkapi kebijakan-kebijakan dan mencegah semut tersebut menyebar ke wilayah lain. 

Semut Api Beracun yang Berasal dari Luar itu pertama kali terlihat di tempat penampungan kontainer Gamman di pelabuhan Busan pada tgl. 28 September lalu. Sejak itu pemerintah menyelidiki tempat penampungan kontainer tersebut dengan membaginya menjadi 87 area, dan 56 area telah selesai diselidiki.

Selama ini di tempat lain semut api beracun tersebut tidak ditemukan namun pemerintah melanjutkan penyelidikan secara cepat selama liburan Chuseok dan memasang perangkap bukan hanya di wilayah sekitarnya namun juga di 22 pelabuhan seluruh Korea. 

Kemudian tempat penampungan kontainer di Euiwang, Provinsi Gyeonggi dan Yangsan di provinsi Gyeongsang Selatan juga menjadi obyek penyelidikan tambahan. 

Semut api beracun yang berasal dari luar mempunyai racun kuat, sehingga jika digigit menimbulkan sakit atau gatal, dan jika parah dapat mengalami pusing, susah nafas dan shock. Di Amerika Utara rata-rata 80 ribu orang digigit semut api beracun dalam setahun, dan sekitar 100 orang diantaranya meninggal dunia.