Korea Utara menuduh latihan militer gabungan tahunan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, 'Ulchi Freedom Guardian' sebagai provokasi militer dari AS, dan mengancam akan balas dendam.
Kantor Berita Korea Utara -KCNA mengabarkan pada hari Selasa (22/8/2017) bahwa AS telah mengabaikan peringatan Korea Utara, dan melakukan provokasi militer yang berbahaya, sehingga AS tidak bisa menghindar dari balas dendam brutal Korea Utara.
Lebih khusus lagi, KCNA menyebut serangkaian lawatan pejabat utama militer AS, seperti Komandan Armada Pasifik, Harry Harris, Komandan Komando Strategis John Hyten dan Direktur Badan Pertahanan Rudal Samuel Greves ke Korea Selatan telah menyulut api perang.
Dikatakan, Korea Utara saat ini memantau gerakan militer AS sambil mempersiapkan peluncuran misil. KCNA juga menegaskan bahwa AS akan memikul semua tanggung jawab yang dipicu oleh latihan untuk perang invasi.