Korea Utara langsung memprotes dan menyampaikan tanggapan pemerintah Pyongyang atas pengadopsian resolusi Dewan Keamanan PBB pada pertemuan Forum Regional ASEAN-ARF.

Delegasi Korea Utara yang menghadiri ARF menyatakan mereka tidak akan menghentikan pengembangan misil dan nuklir jika AS tidak menarik langkah bermusuhan terhadap Korea Utara. 

Di dalam pernyataan pemerintah, Korea Utara mengecam dunia internasional, khususnya AS, serta juga menegaskan tekad kuat negara itu untuk melakukan provokasi tambahan.
Pyongyang menegaskan apabila sanksi dan ancaman nuklir terus berlangsung, maka mereka tidak akan membahas masalah nuklir di meja perundingan. 

Korea Utara secara khusus mengkritik keras Cina dan Rusia yang menyetujui resolusi pada tahap terakhir. 
Rezim negara itu dianalisis merasa tersinggung atas keberpihakan Cina dan Rusia terhadap dunia internasinal. 

Korea Utara diperkirakan akan melakukan provokasi tambahan menjelang latihan Ulchi-Freedom Guardian yang dimulai tgl. 21 Agustus mendatang sebagai protes keras atas resolusi DK PBB.