Korea Utara mendadak meluncurkan rudal balistik antar benua ICBM dari sekitar daerah Mupyeong-ri, Provinsi Jagang pada hari Jumat (28/7/2017) pukul 23.41.
Menurut Ketua Kepala Staf Gabungan (JCS), rudal balistik yang diluncurkan ke arah Laut Timur itu mencapai ketinggian 3.700 kilometer dan terbang sejauh seribuan kilometer. Dibandingkan rudal balistik Hwasong yang diluncurkan pada tanggal 4 Juli lalu, rudal balistik yang diluncurkan kali ini memiliki peningkatan. Rudal balistik Hwasong menanjak setinggi 2.802 kilometer dan terbang sejauh 933 kilometer.
Jika diluncurkan dengan sudut yang normal, jarak tembak rudal Hwasong-14 dianalisis sejauh 8.000 kilometer, namun jarak tembak rudal balistik kali ini diperkirakan mencapai 10 ribu kilometer.
Mengingat jarak dari Semenanjung Korea ke San Francisco sejauh 9.000 kilometer, rudal balistik ini akan dapat mencapai daratan AS.
Diketahui, Korut untuk kali pertama meluncurkan rudal balistik jarak menengah dan jauh dari Provinsi Jagang. Selain itu, waktu peluncuran pada tengah malam dapat diartikan bahwa Korut ingin mengetahui kesiapan otoritas militer Korsel dan AS atau berusaha menghindari waktu pengoperasian sistem pencegat.
Setelah rudal Korut diluncurkan, Ketua JCS Korea Selatan Lee Sun-jin dan Ketua JCS AS, Joseph Dunford berbicara lewat telepon pada pukul 02.00 dini hari untuk membahas langkah respon gabungan.
Korsel dan AS memutuskan mengambil posisi pertahanan yang kokoh untuk mencegah provokasi tambahan Korut dan akan mengambil respon keras atas provokasi Korut.