Usulan pemerintah Korea Selatan untuk menggelar pertemuan militer akhirnya dibatalkan karena Korea Utara tidak menanggapinya.
Kementerian Pertahanan Korsel hari Kamis (27/7/2017) menyatakan pihaknya akan terus berupaya meredakan ketegangan militer antar Korea. Namun, pada kenyataanya bukan hanya hubungan militer yang terganggu tapi pertukaran sipil juga ikut membeku.
Korut untuk pertama kalinya menolak penyelenggaran upacara peringatan meninggalnya Direktur Grup Hyundai yang sebelumnya hampir mendapat izin setiap tahun.
Kini, perhatian mengarah ke Forum Keamanan ASEAN-ARF yang akan digelar di Manila, Filipina pada tanggal 7 Agustus.
Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho telah menyatakan kehadirannya, maka ada kemungkinan Menteri Luar Negeri Korea Selatan dan Korea Utara akan bertemu.
Akan tetapi, Kementerian Luar Negeri Korsel mengatakan belum ada rencana untuk pertemuan menteri luar negeri antar Korea. Bahkan kemungkinan untuk mengadakan pertemuan sangat kecil karena ada laporan media luar negeri, AS sedang berupaya untuk memblokir kehadiran Korut di ARF.
Ada yang memprediksi bahwa walaupun perwakilan Pyongyang hadir di ARF, namun pertemuan menteri luar negeri antar Korea kemungkinan besar tidak terjadi karena Korsel, AS, dan Jepang akan menekan Korut yang sedang bersiap melakukan provokasi rudal.