Korea Utara menyatakan bahwa pihaknya melakukan uji coba teknologi yang menyertakan hulu ledak ke atmosfer melalui peluncuran rudal balistik antar-benua ICBM Hwasong-14 pada hari Selasa (04/07/2017) lalu.
 
Menurutnya, hulu ledak yang baru dikembangkan dengan bahan multi karbon bermanfaat untuk menjaga suhu dalam hulu ledak tetap stabil walaupun suhunya mencapai ribuan derajat saat memasuki atmosfer.
 
Ditambahkannya, hulu ledak yang masuk kembali ke atmosfer tidak rusak, dan alat pengatur ledakan hulu ledak juga beroperasi dengan normal. Khususnya, mesin dari tahap pertama Hwasong-14 merupakan mesin yang telah digunakan di misil Hwasong-12, serta mesin tahap kedua Hwasong-14 adalah mesin terbaru yang memiliki efek lebih tinggi.
 
Korea Utara menyatakan pemisahan tahap berjalan tanpa adanya masalah, sehingga mereka memiliki teknologi utama yang dibutuhkan dalam ICBM.
 
Kim Jong-un yang memantau uji coba peluncuran tersebut mengatakan jika langkah bermusuhan AS terhadap Pyeongyang tidak ditarik, maka isu nuklir dan misil tidak akan dibahas di meja perundingan.
 
Dia juga mengatakan peluncuran kali ini adalah kado ke AS menjelang Hari Kemerdekaan AS. Maka, dia memberikan isyarat bahwa Korut akan sering melakukan uji coba misil di masa depan.