Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengkritik AS yang memperkuat tekanan atas Korut menyusul peluncuran nuklir balistik Korut baru-baru ini dan mengonfirmasi tekadnya untuk mengembangkan program nuklir.
Kantor Berita KCNA pada hari Jumat (19/5/2017) menyiarkan pernyataan Kemenlu Korut melalui pernyataan juru bicaranya bahwa AS telah menaikkan tingkat tekanan terhadap Korut dan menegaskan upaya Pyongyang untuk menguatkan daya penahan nuklirnya.
Juru Bicara Menlu Korut juga berkomentar bahwa sebagian orang gila dari pemerintahan Trump akan memberikan sanksi kepada pihak yang mendukung Korut, baik negara, lembaga, perorangan hingga lembaga internasional, dan AS kini mengepalai PBB dengan membabi buta.
Menurutnya, nuklirlah yang akan menjadi senjata pembelanya untuk mengontrol berbagai kalangan yang meningkatkan tegangan di Semenanjung Korea serta merusak keadilan dan opini masyarakat internasional.
Pernyataan juru bicara Menlu Korut ini ditafsirkan untuk menegaskan pendapat dan sikap Korut untuk tidak menyerahkan pengembangan nuklirnya setelah Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson berpesan bahwa AS siap berdialog dengan Korut dengan syarat denuklirisasi Korut.