Korea Utara mengisyaratkan akan ada provokasi dalam waktu dekat. Isyarat yang dikeluarkan hanya tiga hari sebelum penggelaran KTT antara AS dan Cina merupakan respons atas keputusan Majelis Rendah AS baru-baru ini.
Korea Utara diketahui memprotes keras keputusan Majelis Rendah AS pada tgl. 29 Maret lalu yang meloloskan RUU sanksi baru terhadap Korea Utara. Menurut Pyongyang, upaya-upaya untuk menghilangkan kemampuan nuklir Korea Utara melalui sanksi adalah pikiran yang sia-sia.
Pyongyang mengancam bahwa keputusan AS akan membuat seluruh dunia langsung menyaksikan apa yang akan terjadi. Mereka juga mengancam bahwa dunia akan membayar mahal jika tidak mengakui Korea Utara sebagai negara pemilik nuklir.
Selain itu, Korea Utara terus mendesak penarikan pasukan AS di Korea Selatan dengan mengatakan bahwa pilihan strategis terbaik bagi AS adalah menarik diri dari Semenanjung Korea.
Sementara itu, masalah nuklir Korea Utara diperkirakan akan dibicarakan sebagai agenda utama dalam KTT antara AS dan Cina.
Sebaliknya Korea Utara nampaknya akan terus menciptakan suasana untuk menekan dua negara.