Upacara untuk mengenang para korban yang meninggal saat terjadinya tragedi 3 April digelar secara hikmat di Taman Perdamaian 3 April Jeju, di kota Jeju, pulau Jejudo, pada hari Senin (3/4/2017).
Upacara ke-69 itu diselenggarakan untuk mengenang kejadian paling tragis dalam sejarah modern Korea, dimana polisi dan pegawai negeri serta kekuatan ekstrim kanan membunuh puluhan ribu penduduk pulau secara kejam selama 7 tahun sejak peristiwa tgl. 3 April tahun 1948.
Dalam pidatonya, pelaksana tugas presiden Hwang Kyo-ahn menyampaikan rasa terima kasih kepada para penduduk pulau Jejudo yang berhasil membuat Jeju yang indah dan damai setelah mengatasi peristiwa yang sangat menyakitkan.
Dia juga mengharapkan agar semangat rekonsiliasi akan menjadi sumber energi dengan penuh harapan untuk membuka masa depan Korea Selatan yang baru.
Sementara itu, sejumlah tokoh politik dengan satu suara mendesak pemerintah untuk segera menuntaskan tragedi itu, termasuk pemulihan kehormatan dari korban, penggalian jenazah korban yang hilang dan memberikan ganti rugi kepada para korban.