Pemerintah Korea Selatan sedang melakukan tes akhir sistem penyelamatan untuk mengangkat kapal feri Sewol yang tenggelam di perairan pesisir barat daya Pulau Jindo.
Uji coba pengangkatan tersebut dimulai pada hari Rabu (22/03/17) pukul 10.00 pagi waktu setempat.
Pemerintah Korea Selatan menargetkan untuk mengangkat sepenuhnya kapal feri seberat 6.825 ton tersebut, sekitar satu atau dua meter dari dasar laut.
Kapal tersebut kini terikat pada 66 kawat yang terkait pada dongkrak hidrolik pada dua tongkang. Jika tidak ada masalah dalam uji coba tersebut, maka pemerintah berencana untuk mengangkat kapal tersebut setinggi 13 meter hingga mengapung.
Seorang pejabat di Kementerian Kelautan dan Perikanan mengatakan berapa lama uji coba akan berlangsung belum dapat dipastikan. Pihaknya mengkhawatirkan apakah kedua tongkang pendongkrak akan memiliki kekuatan yang sama untuk menjaga badan kapal yang terikat kawat tetap seimbang.
Jika semua berjalan lancar, kerangka kapal sewol akan dapat muncul ke permukaan laut sekitar pukul 16.00 hingga 18.00 hari Rabu waktu setempat. Diperkirakan sekitar pukul 21.00, seluruh kapal akan dapat diangkat sepenuhnya.
Kapal feri tersebut kemudian akan ditempatkan pada kapal pengangkut yang akan mengantar kapal Sewol ke pelabuhan Mokpo, sekitar 87 kilometer dari tempat kejadian.
Kapal Sewol tenggelam pada tanggal 16 April 2014 saat mengangkut 476 orang menuju Pulau Jejudo, termasuk para remaja yang bepergian dalam karya wisata.
Tragedi itu merupakan bencana maritim terparah bagi Korsel, di mana 304 orang meninggal dunia, dan hingga saat ini sebanyak 9 orang belum ditemukan.