Korea Utara mengindikasikan kemungkinan akan melakukan provokasi lanjutan sebagai tanggapan atas kebijakan keras pemerintahan Donald Trump terhadap negara itu.
Surat kabar resmi partai berkuasa Partai Buruh, Rodong Sinmun menyampaikan hal itu dalam tajuk rencana edisi hari Senin (20/3/2017) berjudul 'sumber yang memanaskan ketegangan di Semenanjung Korea'.
Menurut Rodong Sinmun, militer dan penduduk Korea Utara akan terus mengembangkan nuklir untuk membela diri melawan AS yang tetap dan terus bersikeras menjalankan kebijakan bermusuhan terhadap Pyongyang.
Dikatakan, kepemilikan nuklir dianggap sebagai satu-satunya sarana untuk menyelesaikan hubungan antara Korea Utara dan AS, dan juga menjadi jaminan mutlak untuk menciptakan perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea.
Rodong Sinmun juga mengutuk latihan militer gabungan Korea Selatan dan AS sebagai pemicu ketegangan di Semenanjung Korea. AS juga dianggap sebagai penyebab utama dari ancaman dan provokasi.
Harian itu lebih lanjut mengatakan Korea Utara mengambil tanggapan militer secara adil, mengingat pasukan khusus AS sedang melakukan latihan untuk menggulingkan Kim Jong-un.
Belakangan ini, Korea Utara setiap hari melontarkan kritikan atas latihan gabungan antara Korea Selatan dan AS, serta juga meningkatkan tingkat ancaman ke arah AS.