Kedutaan Besar Korea Utara untuk Cina menggelar jumpa pers bagi media asing pada hari Kamis (16/3/2017) untuk menyampaikan protes atas latihan militer gabungan Korea Selatan dan AS.
Menurut seorang pejabat kedutaan, Park Myong-ho uji coba nuklir yang dilakukan negara itu juga rasional jika mempertimbangkan provokasi penyerangan oleh Korsel dan AS selama 40 tahun terakhir.
Dikatakannya, penempatan THAAD juga mengancam Cina dan Rusia selain Korut.
Kedutaan besar Korut juga menuduh AS telah melakukan latihan perang nuklir yang tidak rasional, serta menuntut Washington untuk mengubah kebijakannya terhadap Pyongyang.
Selain itu, Korut juga menyampaikan penolakannya terhadap pengadopsian sanksi Dewan Keamanan PBB. Penolakan itu ditafsirkan sebagai kritik terhadap Cina yang ikut menyetujui sanksi tersebut.
Jumpa pers hanya terbatas bagi media asing seperti dari AS, Jepang dan Cina. Pihak Korut melarang media beberapa negara lainnya khususnya dari Korea Selatan.
Jumpa pers diperkirakan diadakan untuk mengonfimasikan pendapat dan sikap Pyongyang terhadap Beijing dan Washington, pada saat kunjungan Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson ke Korsel.