Korea Utara dikonfirmasi melakukan serangan psikologi secara besar-besaran dengan kembali mengudarakan siaran propaganda anti Korea Selatan melalui radio sejak awal tahun 2017.
Siaran Korut itu dapat didengarkan di daerah dekat perbatasan seperti bagian utara Provinsi Gyeonggi dan Provinsi Gangwon.
Sebagian besar siaran radio itu berisi kritikan atas pemerintah Seoul dengan kata-kata vulgar, misalnya Korsel sedang gila-gilaan dan bersemanagt untuk menyerang Korut. Disamping itu, dengan berani Korut mengancam bahwa perang nuklir akan terjadi jika Korsel melakukan latihan militer gabungan Korsel dan AS.
Korut mengudarakan siaran itu selama 6 jam setiap hari sehingga membuat penduduk Korea yang mendengarkan siaran itu merasa takut akan kemungkinan perang.
Sehubung dengan itu, para pakar Korut menganalisis bahwa Korut tengah merasa terisolasi di dunia internasional sehingga ingin memecah belah masyarakat Korsel.