Para pengacara Presiden Park Geun-hye dan anggota parlemen bentrok mengenai dugaan penyuapan dalam sidang pemakzulan presiden.
Dalam sidang mendengarkan keterangan yang kedua di Mahkamah Konstitusi pada hari Kamis (05/01/2017), pengacara Presiden Park, Lee Jung-hwan, mengatakan bahwa kliennya tidak memiliki alasan untuk menekan Kantor Layanan Pensiun Nasional untuk mendukung penggabungan perusahaan Samsung yang kontroversial pada tahun 2015.
Menurut Lee, kesepakatan tersebut terjadi delapan hari sebelum pertemuan presiden dengan pewaris konglomerat Samsung, Lee Jae-young.
Dia juga menolak tuduhan bahwa Presiden Park berkomplot untuk pengumpulan dana gelap Yayasan Mir dan K-Sports, serta presiden tidak mengetahui bahwa yayasan tersebut dikontrol oleh Choi.
Ketua Komite Yudisial Parlemen Kwon Seong-dong berargumen bahwa presiden menggunakan posisinya untuk menekan beberapa perusahaan untuk mendanai sejumlah yayasan dan membuat pemerintahan negara sebagai wadah bagi Choi untuk mendapatkan keuntungan.
Menurut Kwon, Presiden Park juga membatasi kebebasan pers atas kantor-kantor berita yang ingin melaporkan mengenai "penjualan pengaruh" oleh sahabat presiden tersebut.
Ditegaskannya, presiden melanggar konstitusi negara, sehingga presiden tidak boleh tetap menduduki jabatannya.