Korea Utara terus mengeluarkan kritikan tingkat tinggi selama seminggu setelah Sekjen PBB Ban Ki-moon menyatakan kesediaannya untuk mencalonkan diri sebagai kandidat presiden.
Harian Rodong Korea Utara menyatakan Sekjen Ban yang hanya melihat perkembangan kondisi di Korea Selatan akhirnya menunjukkan ambisi kekuasaannya. Menurut Rodong, Ban cukup akrab dengan AS sehingga Washington akan memanfaatkan Ban untuk melaksanakan kebijakan AS terhadap Korea Utara dan menguasai seluruh dunia.
Ban Ki-moon, pada tgl. 20 Desember lalu, mengeluarkan pernyataan bahwa dia rela mengorbankan diri demi pengembangan Korea Selatan, berdasarkan pengalamannya selama 10 tahun sebagai Sekjen PBB.
Kritikan Korea Utara terhadap seorang kandidat presiden di Korea Selatan dianalisis disebabkan oleh penolakan Pyongyang atas kesediaan Ban untuk menjadi kandidat presiden dari partai konservatif, serta dia pernah menjabat sebagai Sekjen PBB yang aktif mengambil sanksi terhadap Korea Utara.