Korea Utara terus memberitakan demonstrasi dengan menyalakan lilin yang dilakukan masyarakat Korea Selatan setelah kasus Choi Soon-sil merebak. 
Namun mereka memberitakan pemakzulan Presiden dengan singkat.  

Media resmi Korea Utara memberitakan dengan singkat tanpa video rancangan pemakzulan Presiden Park Geun-hye yang diloloskan di parlemen Korea Selatan tgl. 9 Desember lalu. 

Namun, Televisi Sentral Korea Utara memberitakan demonstrasi dengan menyalakan lilin di Korea Selatan sebanyak 20 kali. Jika menambah berita terkait kasus Choi Soon-sil lainnya, maka jumlahnya mencapai 35 kali. 

Jumlah berita yang mengkritik kasus Choi Soon-sil dan Presiden Park Geun-hye dari Kantor Berita Korea Utara-KCNA, Harian Rodong, dan Televisi Sentral Korea Utara masing-masing mencapai 190 kali, 85 kali, dan 9 kali. 

Dianalisis mereka mengkhawatirkan pengaruh buruk dari berita kekacauan dunia politik di Korea Selatan bagi rezim Korea Utara, seperti pemimpin bersalah, dapat diberhentikan.

Selain itu, Korea Utara memperhatikan agar kemajuan Korea Selatan tidak diperlihatkan melalui media dengan menghapus penampilan bangunan tingkat tinggi di Seoul saat mereka memberitakan demonstrasi dengan menyalakan lilin.