Sebuah jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa jumlah warga Korea Selatan yang pesimis terhadap unifikasi antara Korea Selatan dan Korea Utara terus meningkat dimana sepertiga penduduk berpendapat "tidak perlu" unifikasi.
Hal itu dinyatakan dalam 'survei tentang pandangan dan penilaian' warga Korea Selatan tahun 2016 yang dilakukan oleh Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata terhadap 5 ribu orang dewasa di seluruh negeri.
Menurut hasil survei, sebanyak 50,8% responden menjawab unifikasi tidak perlu dilakukan secara terburu-buru. Bahkan 32,3% responden mengatakan "tidak perlu" mewujudkan unifikasi. Angka itu naik 2 kali lipat jika dibandingkan dengan jajak pendapat di tahun 2006 yang mencapai 16,8%.
Berdasarkan usia, 41,8% responden berusia 20-an tahun dan 38,3% berusia 30-an tahun menjawab tidak perlu unifikasi.
Sebagai dampak dari unifikasi, sebagian besar responden mengatakan "kehilangan risiko pecah perang" dan "beban perekonomian" terpilih sebagai kesulitan terbesar yang diperkirakan terjadi pasca unifikasi.