Korea Utara diperkirakan mampu membuat sebanyak 79 unit senjata nuklir hingga akhir tahun 2020. Perkiraan ini muncul berdasarkan pertimbangan jumlah ketersediaan bahan nuklir yang dimiliki negara komunis itu.
Dalam sebuah seminar Urusan Diplomatik dan Keamanan, Komite Persiapan Unifikasi yang diadakan hari Selasa (18/10/2016) Ketua Bagian Penelitian dan Perencanaan Institut Sejong, Lee Sang-hyun memperkirakan Korut memiliki paling banyak 50kg plutonium dan 300kg uranium.
Berdasarkan perkiraan tersebut, maka Korut akan mampu membuat 4-8 unit senjata nuklir ukuran kecil dalam setahun, sehingga jumlahnya dapat mencapai 79 unit hingga akhir tahun 2020.
Menurut Lee, pengembangan nuklir Korut tidak rasional jika dilihat dari jangka waktu pendek karena menggunakan dana untuk bidang ekonomi, sumber daya alam yang terbatas, serta membuat negara itu diisolasi masyarakat internasional.
Sedangkan jika dilihat dari jangka panjang, pengembangan nuklir negara itu dapat menjadi pilihan rasional karena dapat meningkatkan efisensi biaya militer dan membuat posisinya lebih kuat dengan membuat Korea Selatan memilih strategi yang terbatas pada keamanan.