Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan menyatakan mereka mengeluarkan dua iklan terkait larangan merokok melalui televisi dan radio mulai hari Rabu (7/9/2016).
Dalam iklan untuk televisi dengan tema 'kecelakaan lalu lintas,' seorang perokok terlempar ke jalan akibat terjadinya ledakan saat dia membakar rokoknya. Perokok itu tidak mau membuang rokoknya walaupun dia sudah hampir mati.
Pemerintah menjelaskan iklan itu dirancang untuk memberitahukan bahwa resiko merokok lebih serius daripada kecelakaan lalu lintas, yaitu merokok sangat berbahaya sampai-sampai dapat menyebabkan meninggal dunia.
Pemerintah menekankan jumlah orang meninggal akibat merokok pada tahun 2012 mencapai 58.155 orang, dan jumlah itu lebih banyak daripada jumlah korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas.
Sebuah iklan lainnya dengan tema 'bucket list' yang akan diumumkan pada pertengahan bulan ini berisi seorang perokok yang kehilangan kesehatan akibat merokok, sedang membayangkan suatu hal yang dia cita-citakan bersama keluarganya.