Keterisolasian Korea Utara dari dunia internasional, nampaknya semakin serius sejalan dengan pemberlakukan sanksi terhadap negara komunis itu yang tetap berlanjut dalam jangka panjang.
Pada bulan ketiga menyusul penerapan sanksi PBB, Uganda di benua Afrika telah mengumumkan penghentian hubungan kerja sama di bidang keamanan dan militer dengan Korea Utara, yang pernah berlangsung selama 10 tahun terakhir.
Pemerintah Pyongyang telah mengirim delegasi diplomat ke sejumlah negara di benua Afrika untuk menanggulangi kondisi diplomatik yang semakin buruk serupa.
Namun demikian Namibia di benua Afrika telah memutuskan bergabung dalam pemberian sanksi atas Korea Utara, dengan menghentikan perdagangan bersama negara komunis itu. Selain itu, negara-negara sekutu lain Korea Utara, seperti Angola dan Mesir, secara agresif menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan sanksi PBB melawan Pyongyang.
Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen juga telah menolak undangan dari Pyongyang dan juga dalam pertemuan dengan Duta Besar baru Korea Utara untuk Kamboja baru-baru ini, Hun Sen mendesak Korea Utara untuk kembali ikut serta dalam pertemuan enam pihak untuk masalah nuklir.
Bahkan Pemerintah Jerman baru-baru ini menolak untuk menyetujui pelantikan Duta Besar baru Korea Utara untuk negara itu, sehingga urusan diplomatik Korea Utara tengah menghadapi jalan buntu di penjuru dunia.