Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dilaporkan memperkut pemerintahannya dengan menggunakan teror.
Menurut sebuah sumber yang memiliki informasi di dalam rezim Korea Utara, pihak berwenang Pyongyang diketahui telah mengeksekusi 60 warga Korut di depan umum dalam tahun ini.
Dikatakan juga bahwa jumlah orang yang dieksekusi setiap tahunnya lebih banyak dua kali lipat dari rata-rata, sejak Kim Jong-un mulai berkuasa di tahun 2011.
Ditambahkan bahwa situasi ekonomi di Korut memburuk akibat sanksi internasional yang semakin kuat terhadap rezim tersebut pada awal tahun ini, dan pejabat Pyongyang menggunakan eksekusi guna mengontrol berkembangnya keluhan masyarakat atas pemimpin Korut.
Disebutkan juga bahwa banyak dari mereka yang dieksekusi adalah anggota keluarga para pembelot dan makelar yang mengatur rute pelarian para pembelot, karena mereka dipandang sebagai sebuah ancaman atas stabilitas rezim.
Berdasarkan keterangan sumber lainnya, Kementerian Keamanan Negara Korut mengeksekusi para anggota keluarga pembelot dan makelar pada awal bulan Februari dengan tuduhan mata-mata.
Ditambahkan bahwa sekitar 10 orang makelar dieksekusi oleh pasukan penembak di Hyesan, Provinsi Yanggang, pada bulan April.