Sebuah laporan menunjukkan bahwa jumlah anggota keluarga terpisah antar Korea yang telah meninggal dunia lebih banyak daripada jumlah anggota keluarga yang masih hidup, pada tahun ini.
Lembaga Riset Ekonomi Hyundai menyampaikan hal itu pada Kamis (11/8/2016) melalui laporan mengenai kondisi dan ciri khas dari anggota keluarga terpisah yang terdaftar dalam ajang reuni.
Berdasarkan laporan itu, jumlah calon peserta reuni anggota keluarga terpisah hingga bulan Juni tahun ini, yang menandai peringatan 63 tahun tercapainya gencatan senjata perang Korea, berjumlah 130.850 orang. Diantaranya, 51,3% yakni 67.180 orang telah meninggal dunia. Artinya ada lebih banyak yang sudah meninggal dunia daripada orang yang masih hidup, yaitu 63.670 orang.
Lembaga Riset Hyundai menganalisis bahwa sebagian besar atau sekitar 60,4% dari mereka yang siap mengikuti ajang reuni, telah lansia, berusia di atas 80-an tahun.
Nampaknya jumlah anggota keluarga terpisah yang masih hidup semakin berkurang, namun peluang untuk melakukan reuni keluarga terpisah bahkan semakin menurun.