Korea Utara mengancam untuk mengambil tindakan fisik terhadap Baterai Pertahanan Area Terminal Jangkauan Tinggi (THAAD) di Korea Selatan.

Kantor berita resmi Korut-KCNA pada hari Senin (11/7/2016) melaporkan pernyataan yang dikeluarkan oleh biro artileri Staf Umum Tentara Rakyat Korea.

Dalam tanggapan resmi pertama atas pengumuman penempatan THAAD hari Jumat lalu itu, Korut mengancam bahwa pihaknya akan mengambil langkah terkait segera setelah keputusan mengenai lokasi penempatan THAAD dibuat.

Melalui "peringatan genting" tersebut, Korut juga menjanjikan perlawanan tanpa ampun, sembari menyebutkan bahwa pihaknya telah menempatkan seluruh fasilitas militer ke dalam daftar target.

Menyebut THAAD sebagai sarana pencapaian hegemoni AS, Korut memperingatkan bahwa masuknya sistem anti misil AS tersebut akan mempercepat penghancuran diri sendiri Korsel.

Pernyataan ini dikeluarkan tiga hari setelah Seoul dan Washington mengumumkan keputusan bersama mereka untuk menempatkan sistem intersepsi pasukan AS, THAAD, di Semenanjung Korea.

Pasukan aliansi kedua negara menyebutkan bahwa THAAD dinilai penting untuk mengatasi semakin meningkatnya ancaman nuklir dan misil balistik Korut.