Korea Utara mengusulkan diadakannya pertemuan antar-Korea yang melibatkan baik pejabat pemerintah maupun masyarakat sipil kedua negara guna membantu meredakan ketegangan yang meningkat antara kedua negara.

Kantor Berita Resmi Korea Utara (KCNA) mengatakan pada hari Jumat (10/6/2016) bahwa pemerintah, partai dan kelompok berkuasa Korea Utara mengadakan pertemuan di Istana Budaya Rakyat di Pyongyang pada hari Kamis (9/6/2016), dan mengadopsi sebuah pernyataan yang mengusulkan apa yang disebut Pertemuan Besar Unifikasi untuk seluruh warga Korea.

Dalam pernyataan tersebut, pihak Korut mengatakan bahwa siapa saja dari kedua Korea yang mengharapkan perdamaian dan unifikasi Semenanjung Korea termasuk perwakilan pemerintah, anggota partai, kelompok masyarakat, dan tokoh masyarakat harus dapat mengambil bagian dalam pertemuan tersebut.

Berdasarkan penilaian bahwa situasi Semenanjung Korea saat ini berada di titik terburuk, maka pernyataan tersebut menegaskan bahwa rapat akan membuka kesempatan bagi kedua pihak guna mendiskusikan cara untuk meredakan ketegangan, dan memulai kembali hubungan antar-Korea dan pencapaian unifikasi kembali.

Baru-baru ini Korut terus mengajukan dialog kepada Korea Selatan, dengan mengklaim bahwa pembicaraan diperlukan guna mengakhiri ketegangan militer antara kedua pihak.

Namun demikian, Seoul menanggapi usulan dialog tersebut sebagai upaya Pyongyang untuk memecah komunitas internasional sebab Korut kini merasakan tekanan dari sanksi PBB atas provokasi nuklir dan misil negara itu.