Korea Selatan menegaskan bahwa dialog antar-Korea dapat dilakukan hanya setelah Pyongyang mengambil langkah denuklirisasi. Penegasan itu disampaikan setelah Korea Utara mengajukan diadakannya pembicaraan militer.
 
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Moon Sang-gyun mengatakan dalam sebuah pengarahan rutin bahwa jawaban atas permintaan Korut tersebut dikirim ke Kementerian Angkatan Bersenjata Rakyat Korut pada hari Senin pukul 9.30 pagi waktu setempat melalui jalur komunikasi militer antar-Korea.
 
Menurut Moon, Seoul menekankan kembali peningkatan ketegangan di Semenanjung Korea akibat provokasi Korut, termasuk uji coba nuklir dan peluncuran misil. Pihaknya juga mengungkapkan penyesalan bahwa Pyongyang mengajukan pembicaraan militer antar-Korea tanpa menyebut program nuklirnya.
 
Dengan menekankan prioritas utama pemerintah Seoul pada langkah denuklirisasi Korut, Moon menyerukan agar rezim Korut mengklarifikasi posisinya dalam isu nuklir dan mengambil langkah konkrit guna membuang program nuklirnya, jika Korut dengan tulus menginginkan perdamaian dan kestabilan di Semenanjung Korea.
 
Pada hari Sabtu, Kementerian Angkatan Bersenjata Rakyat Korut mengajukan diadakannya rapat tingkat kerja bersama Korsel pada akhir Mei atau awal bulan Juni sebagai persiapan atas pembicaraan militer antar kedua negara yang diajukan sebelumnya.