Korea Utara bersedia untuk melakukan dialog, namun menolak dialog yang tidak adil. Hal itu dilontarkan Pyongyang terkait banyaknya pembicaraan mengenai masalah nuklir Korea Utara di dunia internasional.
Menurut juru bicara Menteri Luar Negeri Korea Utara dalam wawancara dengan kantor berita sentral Korea Utara (KCNA), pemerintah Korea Utara tetap tidak akan maju ke meja dialog atas tekanan sepihak. Untuk itu Korea Utara menuntut Amerika Serikat membuang kebijakan bermusuhan dengan Korea Utara. Menurut Pyongyang lancar, tidak lancarnya dialog dan negosiasi tergantung pada sikap Amerika Serikat.
KCNA menjelaskan ungkapan jubir Kementerian Luar Negeri Korea Utara itu merupakan respon atas usulan pengadopsian resolusi terhadap masalah Semenanjung Korea pada pembicaraan antara Menlu AS, John Kerry dan Menlu Cina, Wang Yi.