Korea Utara mempertajam kritikan terhadap Dewan Keamanan PBB pada hari Minggu (3/4/2014), satu bulan setelah PBB mengadopsi Resolusi 2270 yang dikeluarkan sebagai respons atas uji coba nuklir dan misil rezim Pyongyang.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Minggu (3/4/2016), juru bicara Komisi Pertahanan Nasional Korea Utara menuduh resolusi PBB sebagai perilaku bunuh diri dan tidak sesuai dengan jaman yang dapat mempercepat kehancuran badan internasional itu.

Pyongyang juga mengkritik bahwa resolusi itu menargetkan kehidupan rakyat Korea Utara atas alasan yang tidak dapat diterima. Pyongyang menilai sanksi PBB telah mengubah Korea Utara menjadi negara super power yang dapat berdiri sendiri dan tidak dapat ditandingi oleh negara manapun. 

Juru bicara Komisi Pertahanan Nasional Korea Utara juga mengatakan semakin Amerika Serikat menunjukkan kekuatannya, semakin besar kemungkinan negara itu akan menghadapi serangan nuklir dari Korea Utara. 

Menurutnya, memulai dialog merupakan jalan keluar mendasar untuk menyelesaikan situasi saat ini, daripada melakukan tekanan militer. Dia juga menghimbau AS untuk mengadakan pembicaraan dengan rezim Pyongyang untuk meredakan ketegangan di Semenanjung Korea.