Kantor Berita Pusat Korea Utara-KCNA memberitakan pada hari Jumat (11/3/2016) bahwa pemimpin Korut Kim Jong-un telah menyaksikan latihan penembakan misil balistik dan meminta untuk melakukan uji coba serangan nuklir.
Kim Jong-un menegaskan Pyongyang harus menganekaragamkan senjata yang menerapkan teknologi misil balistik dan menyiapkan diri untuk menyerang musuh dalam keadaan apa pun.
Meskipun belum jelas, media Korut telah mengumumkan peluncuran misil balistik yang dilakukan tanggal 10 Maret.
Kebenaran berita itu belum dapat dipastikan. Hal itu ditafsirkan sebagai tekad Pyonyang untuk tetap melakukan peluncuran misil dengan berbagai metode.
Sementara itu, Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengkritik pernyataan Kim terkait ancaman nuklir. Tindakan itu diangap sebagai ketidakpekaan Kim dalam membaca suasana masyarakat internasional, sekaligus menjadi contoh perlunya sanksi yang lebih keras dan luas terhadap Korea Utara.