Korea Utara mengancam akan menjalankan operasi pre-emptive atau menyerang terlebih dahulu dengan target serangan pertama Istana Presiden di Seoul.
Ancaman itu datang dari Komandan Tertinggi Tentara Rakyat Korea Utara pada Selasa malam (23/2/2016), sebagai respons terhadap latihan gabungan militer antara Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Pyongyang menuduh, latihan militer Korea Selatan dan Amerika Serikat bertujuan untuk menggulingkan rezim Korea Utara.
Korea Utara mengancam akan melakukan serangan terlebih dahulu jika terlihat gerakan sekecil apapun dari prajurit dan peralatan militer yang digunakan dalam latihan militer itu yang diarahkan ke Pyongyang.
Korea Utara menyebutkan Istana Cheongwadae dan instansi pemerintah sebagai target serangan pertama, dan kemudian pasukan Amerika Serikat di wilayah Asia Pasifik dan Amerika Serikat sebagai target kedua.
Sementara itu, kantor kepresidenan Cheongwadae memperingkatkan agar Korea Utara bertanggung jawab secara keseluruhan atas kondisi yang akan terjadi akibat pernyataan provokatif yang tidak dapat ditoleransi tersebut.