Kantor berita pusat Korea Utara, KCNA pada hari Rabu (13/01/16) mengabarkan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un meminta untuk memperkuat persenjataan nuklir negara itu hingga ke level yang dapat membalas dendam kepada Amerika Serikat, jika Washington memprovokasi Pyongyang.
Pernyataan Kim Jong-un itu merupakan pengumuman resmi pertama setelah masyarakat internasional mengkritik termasuk menjatuhkan sanksi karena Korea Utara melakukan uji coba nuklir.
KCNA juga mengabarkan bahwa Kim Jong-un memberikan penghargaan kepada para ilmuwan dan ahli pengembangan senjata nuklir, dan memuji mereka dengan julukan pahlawan sejati.
Sementara itu, Korea Utara belum menunjukkan respon lain atas siaran lewat pengeras suara di perbatasan, kecuali siaran balasan dari Utara.
Namun demikian ada kekhawatiran bahwa Korea Utara sedang mempersiapkan provokasi mendadak, karena Kepala Biro Pengintai Umum, Korea Utara Kim Young-cheol tidak kelihatan sejak bulan Oktober tahun 2015 lalu.