Korea Utara yang selama ini tidak membalas usulan Korea Selatan untuk melakukan pertemuan antara kedua Korea, mengeluarkan tanggapan melalui media propaganda anti Seoul.
Menurut media propaganda itu, sikap pemerintah Korsel tidak berubah sebelum dan sesudah kesepakatan Korsel dan Korut 25 Agustus, dan Korsel seharusnya memperlihatkan kesediaannya untuk memperbaiki hubungan kedua negara.
Ditambahkan pihak Korut telah berupaya dengan sungguh-sungguh dalam melaksanakan ketentuan Kesepakatan 25 Agustus seperti reuni keluarga terpisah dan pengaktifan pertukaran sipil.
Sementara pemerintah Korsel membalasnya dengan menyebut Korut tidak memenuhi tanggung jawabnya dan tidak membalas usulan Korsel untuk berdialog.
Argumen Korut itu dianalisis sebagai upaya untuk menekan Korsel untuk mengaktifkan kembali wisata Gunung Geumgang, menghapus sanksi 24 Mei, dan lainnya.