Korea Utara menyangkal menjadi pelaku provokasi ranjau darat seperti dituduhkan Badan Intelijen Negara-NIS Korea Selatan dalam audit parlemen baru-baru ini.
Media propaganda anti-Seoul dari Korut menyebut tindakan membongkar surat perintah yang dilakukan oleh NIS adalah perbuatan ceroboh.
Media itu juga mengatakan laporan NIS dalam audit parlemen yang menyebut Pyongyang telah meretas 10 komputer milik anggota parlemen dan sekretarisnya adalah perbuatan yang melegalkan triknya untuk berseteru dengan Korut.
Sebelumnya, NIS dalam audit parlemen hari Selasa (20/10/2015) membongkar surat perintah Korea Utara kepada 225 lembaga negara itu terkait provokasi ranjau darat pada Agustus lalu.